Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Anton Apriyantono telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk kerjasama bidang peternakan dengan Republik Sudan yang diwakili oleh Menteri Peternakan dan Perikanan negara itu Gatluak Deng Garang.
Menurut rilis dari Departemen Pertanian yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, MoU yang ditandatangi pada Sabtu (21/4) itu merupakan payung kerjasama di bidang peternakan antara kedua pemerintah yang mengikutsertakan secara aktif pihak swasta yang terkait baik di Indonesia maupun Sudan.
MOU ini berlaku selama tiga tahun dan akan dievaluasi untuk perpanjangannya. Inti dari MOU tersebut adalah kerjasama pengembangan bidang peternakan melalui tukar-menukar tenaga ahli, pelaksanaan penelitian, dan secara khusus Sudan akan mempelajari pengalaman Indonesia dalam peningkatan kemampuan para petani-ternak melalui berbagai pelatihan.
Selain itu, MOU itu juga membahas mengenai pembentukan Komite sebagai forum konsultasi yang akan bertemu secara berkala minimal setahun sekali untuk merancang dan mengevaluasi pelaksanaan kesepakatan kerjasama kedua negara di bidang peternakan.
Pada kesempatan tersebut, Mentan RI juga menyerahkan satu unit traktor dan satu set pompa air dengan generator pembangkit tenaga diesel untuk diujicobakan Sudan mengingat potensi pasar bagi petani kecil di negara yang terletak di benua Afrika itu.
Temu usaha dan penandatanganan MOU kerjasama di bidang pembelian alat dan mesin pertanian juga telah dilakukan antara perusahaan swasta Indonesia dan Sudan. Sedangkan bidang kulit, vaksin, dan obat-obatan hewan masih dalam tahap negosiasi.
Dalam kunjungan ke Sudan pada 20-23 April, Mentan RI telah diterima oleh Presiden Republik Sudan Omar Hassan Ahmad Al Bashir yang menyambut baik langkah kongkrit kerjasama RI-Sudan di bidang pertanian dan berharap hal itu dapat mendorong kerjasama di bidang lainnya.
Presiden Sudan juga menyatakan, kerjasama pertanian RI-Sudan dapat menjadi model bagi kerjasama Selatan-Selatan. Kunjungan Mentan RI ke kawasan tersebut merupakan rangkaian kunjungan ke tiga negara, yaitu Sudan, Tanzania, dan Mesir.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007