New Delhi (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang pengusaha India untuk berinvestasi di bidang farmasi, IT, dan otomotif.
"Indonesia mengundang India untuk meningkatkan kerja sama investasi di bidang farmasi, IT, dan otomotif," kata Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama setelah pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Mughal Room Lantai 1 Hyderabad House, New Delhi, Senin.
Presiden menyatakan, menyambut baik penandatanganan nota persepahaman atau memorandum of undertanding (MoU) di bidang standarisasi perdagangan yang dilakukan antar dua negara.
Jokowi menyatakan yakin bahwa hal itu akan meningkatkan perdagangan dalam rangka mendukung kerja sama ekonomi dan "people to people contact".
"Ini adalah suatu kehormatan bagi saya untuk bisa memenuhi undangan dari Perdana Menteri Modi untuk mengunjungi India," kata Presiden.
Ia menegaskan, India adalah mitra penting bagi Indonesia karena hubungan dan kerja sama dalam politik, ekonomi, dan sosial budaya kedua negara semakin kuat dari waktu ke waktu.
"Dalam pertemuan hari ini, kita membahas secara menyeluruh upaya kami untuk meningkatkan kerjasama ekonomi," katanya.
Presiden menyatakan Indonesia ingin meningkatkan perdagangan dan juga ingin menganekaragamkan atau mendiversifikasi produk ekspor ke India.
"Kami juga membahas upaya peningkatan kerja sama investasi," katanya.
Bahan obat
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan satu hal yang menjadi prioritas penjajakan kerja sama dengan India yakni dalam hal pengadaan bahan baku obat.
"Jadi ini adalah kerja sama yang cukup strategis dan kita akan coba untuk dalami lebih lanjut supaya dapat dikonkretkan," katanya.
Retno Marsudi mengatakan selama ini, Indonesia masih mengimpor berbagai bahan baku farmasi dari India.
"Tapi yang akan kita lakukan adalah mendorong India untuk berinvestasi di bidang bahan baku obat di Indonesia," kata Menlu Retno.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016