Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Hatta Rajasa mengatakan, PT Kereta Api butuh sekitar Rp2,1 triliun setiap tahun untuk keperluan back log atau perbaikan dan penggantian sarana dan prasarana kereta api yang rusak maupun usang. "Butuh sekitar Rp2,1 triliun dalam dua hingga tiga tahun untuk mengatasi back log, sementara dana yang tersedia hanya sekitar Rp750 miliar per tahun," ujar Hatta, usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, peresmian Pekan Keselamatan Transportasi Jalan, yang dipusatkan di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Senin. Menurut Hatta, biaya back log yang membengkak terjadi karena akumulasi penundaan pembelian suku cadang dan pembangunan infrastruktur KA selama puluhan tahun. "Terbengkalainya pembangunan infrastruktur itu tentu mengakibatkan turunya kemampuan layanan KA," ujarnya. Hatta tidak merinci sumber anggaran untuk mengatasi back log tersebut. Ia hanya menjelaskan, perlu ada prioritas anggaran untuk penggantian rel yang banyak tidak memenuhi persyaratan. Hatta juga berpendapat, jika tidak diatasi maka dalam beberapa tahun mendatang KA bakal menghadapi masalah besar, ini dimungkinkan karena kondisi sarana serta prasarana yang tersedia sudah mengkhawatirakan. "Bayangkan ada rel kereta yang masih merupakan peninggalan Belanda yaitu bantalan rel yang terbuat dari kayu, sudah lapuk yang tentunya harus segera diganti dengan rel beton," ujarnya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007