"KF ini, mulai masuk indekos di Keputren mulai awal Oktober 2016 dan terlihat biasa-biasa saja seperti mahasiswa lainnya," kata Mutiah Mujianti selaku pengelola indekos di Kampung Keputren Kartasura Sukoharjo, Senin.
Menurut Mutiah Pujianti, pihaknya tidak pernah curiga KF dapat terlibat jaringan terorisme, sehingga polisi melakukan penggeledahan di kamar indekosnya nomor satu itu.
"KF indekos bersama temannya TI. Jadi satu kamar untuk dua orang. KF memberikan fotocopy identitas SIM C," kata Mutiah.
KF merupakan mahasiswa sementer delapan jurusan perbankan di IAIN Surakarta selama menjadi penghuni indekos baik-baik saja, dan shalatnya juga rajin, karena dirinya selalu mengecek setiap waktu di rumah indekos itu.
"Indekos ini, pemiliknya Harjono warga Ngadireko Kartasura Sukoharjo. Saya hanya mengurusi penghuni indekos dengan cara pencatat yang masuk dan keluar dari rumah ini," kata Mutiah.
Lurah Kartasura Didik Istiawan mengatakan pihaknya diberitahu oleh aparat kepolisian ada rumah indekos yang akan digeladah oleh Densus 88 karena ada salah satu penghuni yang terlibat bom Bekasi.
Didik Istiawan mengatakan pihaknya akan melakukan penertiban kembali terkait adanya penghuni indekos yang terlibat jaringan terorisme tersebut.
"Kami akan meminta pemilik indekos di wilayahnya untuk lebih tertib administrasi kependudukan. di keluarahan Kartasura ada ratusan pengusaha indekos karena dekat dengan Kampus IAIN Surakarta," kata Didik.
Menurut dia, tidak semua pengelola indekos di wilayahnya yang melaporkan identitas diri penghuni kepada ketua RT atau RW setempat sehingga memudahkan untuk mendata warga yang tinggal di lingkungannya.
"Kami segera tertibkan usahan indekos agar mudah mendata warga pendatang yang tinggal di lingkungannya," kata Didik.
Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri yang dibantu Polres setempat melakukan penggeledahan di sebuah kamar indekos milik Harjono di Kampung Keputren Kartasura Sukoharjo, Senin. Kamar indekos itu, dihuni terduga teroris KF yang ditangkap oleh Densus di Dusun Gebang Walikukun, Kabupaten Ngawi, karena diduga terlibat perakitan bom Bekasi.
Pewarta: Bambang DM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016