Santiago (ANTARA News) - Tim penyelamat menemukan tiga orang yang sudah meninggal di Chili selatan setelah gempa yang menimbulkan gelombang raksasa melanda pantai selatan negara itu, Minggu. "Menurut angka resmi, terdapat tiga korban tewas yang semuanya sudah diidentifikasi," kata pejabat pusat bencana pemerintah Chili, Onemi dalam pernyataannya. Onemi mengatakan, korban tersebut adalah sepasang suami isteri dan cucu lelaki mereka. Tujuh orang lainnya dinyatakan hilang dan masih belum ditemukan. Gempa bumi berkekuatan 6,2 pada skala magnitudo di Chili itu mengguncang wilayah Aysen Sabtu, membuat panik penduduk setempat dan menyebabkan pemadaman listrik serta tanah longsor. Gambar-gambar yang dimuat suratkabar-suratkabar setempat Ahad menunjukkan, jalan-jalan di wilayah tersebut retak dan menimbulkan lobang besar di tengahnya. Gempa bumi ini adalah yang terkuat dari ratusan gempa yang terjadi di wilayah dalam beberapa bulan belakangan ini, dan membuat Presiden Chili, Michelle Bachelet, melakukan kunjungan mendadak ke daerah-daerah yang dilanda gempa. Gempa menyebabkan bongkahan-bongkahan tanah longsor terdorong ke dalam lautan, yang menimbulkan gelombang besar, namun bukan gelombang tsunami, di wilayah yang terdapat peternakan ikan salmon. "Gempa bumi pada 21 April ini wilayah Aysen ini telah menimbulkan tanah longsor antara pulau Mentirosa dan Rio Cuervo, mendesak tanah ke dalam laut, sehingga menyebabkan gelombang besar yang merusak sektor-sektor usaha pantai dan peternakan salmon di pantai Aysen," kata Onemi. Penduduk Santiago, juga dikejutkan oleh gempa berkekuatan 5,3 pada skala magnitudo Ahad, namun tidak menimbulkan kerusakan. Chili seringkali ditimpa gempa bumi besar atau kecil, demikian Reuters.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007