Palu (ANTARA News) - Berbagai penyakit pasca banjir menyerang korban banjir di Petasia, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), yang masih hidup di penampungan sementara.Menurut Camat Petasia, Jibrail Abdul Kadir, ketika dihubungi ANTARA News melalui telepon Senin menyatakan, sejumlah penyakit yang menyerang korban banjir di daerahnya itu adalah Inveksi Saluran Pernafasan Atas (Ispa), malaria, muntaber, dan penyakit gatal-gatal di kulit.Terus meningkatnya warga korban banjir yang terserang penyakit membuat Puskesmas dan Poliklinik Desa (Polides) maupun posko-posko kesehatan darurat yang didirikan sediakan pemerintah mulai kewalahan memberikan layanan. Selain itu, persediaan obat-obat di Puskesmas dan posko-posko kesehatan darurat di desa yang dilanda banjir juga semakin menipis dan belum ada tambahan pasokan dari instansi teknis. Mengantisipasi terus bertambahnya warga yang terserang berbagai penyakit, Kadir meminta perhatian pemerintah Kabupaten Morowali dan Pemerintah Provinsi Sulteng untuk segera mensuplai obat-obatan yang dibutuhkan. "Kami sangat berharap dalam waktu dekat ini bisa mendapat pasokan obat-obatan, mengingat stok yang ada semakin menipis, sementara warga yang sakit pasca banjir terus meningkat setiap harinya," ujar Kadir. Akibat banjir bandang yang menerjang sembilan dari 25 desa di wilayahnya telah menyebabkan sejumlah fasilitas umum, termasuk sarana dan prasana pendidikan di sejumlah desa tidak dapat digunakan setidaknya dalam dua pekan terakhir. "Kasihan anak-anak kami sudah berlangsung dua pekan terakhir tidak bisa sekolah," keluhnya seraya mengharapkan Dinas Dikjar Morowali mencarikan solusi terbaik agar para siswa kembali dapat mengikuti proses belajar-mengajar. Apalagi, lanjut Kadir, murid-murid khususnya yang duduk dikelas VI SD tidak lama lagi akan mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN). Sejumlah sekolah dasar (SD) yang terendam banjir dan terpaksa siswanya diliburkan antara lain SD di desa Togo Trans dan SD Moleono. Empat dari sembilan desa yang paling parah dihantam banjir bandang dan hingga kini masih terendam banjir adalah desa Bunta, Togomulyo, Onepute, dan Sampalowo. Desa-desa itu hanya bisa dijangkau dengan menggunakan perahu motor (katinting) sebab jalur darat putus total. Pemkab Morowali belum dapat memastikan kerugian material yang ditimbulkan banjir bandang tersebut, sebab masih dalam tahap inventarisasi.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007