"Awalnya jam 09.00 WIB tadi ada seorang penumpang yang mengaku petugas intel kepolisian minta diantar ke sebuah rumah kontrakan Puri Gaisani RT04 RW09 Jalan Bintara Jaya 8, Bekasi Barat," kata pengendara ojek setempat yang tidak mau disebutkan namanya di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, petugas intel itu mengaku kalau adiknya dibawa kabur selama dua pekan oleh salah satu penghuni kontrakan tersebut.
"Intel itu saya yang bonceng. Katanya adik perempuan dia dibawa kabur sama temannya seorang perempuan penghuni kontrakan," katanya.
Tidak lama kemudian, pengojek bersama dengan intel tersebut melakukan pengintaian dari sebuah warung penjualan burung yang bersebelahan dengan kontrakan selama berjam-jam.
Tidak lama kemudian, kata dia, belasan rekan intel tersebut berdatangan ke lokasi menggunakan motor dan mobil.
"Mereka juga ikut mengintai. Pakaiannya kaos," katanya.
Saat itu, orang yang dicari oleh intel keluar dari kontrakan menggunakan sepeda motor dengan ciri wajah bercadar hitam.
"Dalam hati saya, ini pasti teroris. Tapi ada juga yang bilang kalau ini mau menangkap pengguna narkoba," katanya.
Saat terduga teroris itu keluar dari kontrakan, intel tersebut langsung meminta Ujib mengejar dan membuntutinya dari belakang.
"Tiba-tiba saya diminta menyetop dengan cara menghadang dari depan. Katanya takut orangnya kabur," katanya.
Terduga teroris itu, kata dia, kemudian dibawa petugas menggunakan sejumlah mobil hitam.
"Baru pada jam 15.00 WIB, kontrakan itu jadi ramai. Ternyata memang teroris yang ditangkap," katanya.
Hingga berita ini dibuat, sejumlah aparat kepolisian masih berjaga di lokasi kontrakan tersebut.
Belum ada konfirmasi resmi kepolisian seputar kejadian itu.
(T.KR-AFR/A011)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016