Bogor (ANTARA News) - Kepolisian Resor Bogor Kabupaten, Polda Jawa Barat mengimbau masyarakat yang ingin berlibur ke kawasan Puncak untuk mewaspadai titik-titik rawan macet.
"Ada beberapa titik yang menjadi lokasi rawan macet, pengendara dapat mewaspadai dengan mengantisipasi dengan mematuhi aturan, tidak membuat 'lambungan' yang dapat mengakibatkan terjadinya penguncian arus," kata Kapolres Bogor Kabupaten AKBP Andi Moch Dicky di Bogor, Sabtu.
Ia mengatakan beberapa titik rawan kemacetan ada di Simpang Ciawi, Simpang Gadog, Simpang Pasar Cisarua, Simpang Taman Safari, dan sejumlah objek wisata lainnya, seperti Gunung Mas, Riung Gunung, Rindu Alam, dan Masjid At attawaun.
Kemacetan di Simpang Ciawi terjadi karena adanya terminal bayangan, selain itu aktivitas masyarakat naik dan turun angkot di depan Pasar Ciawi, membuat banyak angkot ngetem.
Sementara itu, kemacetan di Simpang Gadog terjadi karena antrean kendaraan yang ingin bergerak menuju Puncak. Aktivitas masyarakat di Pasar Cisaura, menjadi simpul kemacetan di jalur Puncak, begitu pula keluar masuk pengunjung wisata di Taman Matahari dan Taman Safari Indonesia Cisarua.
"Kami menempatkan 270 personel kepolisian di simpul-simpul rawan kemacetan, apabila terjadi kepadatan, petugas langsung meluncur ke lokasi mengurai kemacetan," katanya.
Masyarakat diimbau untuk mematuhi sistem buka tutup pada jam-jam yang ditentukan demi kelancaran arus lalu lintas di jalur Puncak.
Polres Bogor juga membuat pesan Kamtibmas untuk tertib lalu lintas agar mengingatkan pengendara untuk tetap mematuhi sistem satu arah.
Sistem satu arah diberlakukan dua kali dalam satu hari yakni pagi untuk kendaraan naik ke Puncak dan sore hari untuk kendaraan turun ke Jakarta. Jadwal one way pagi dimulai pukul 07.30 sampai dengan 11.00 WIB. Sore hari dari pukul 15.00 WIB sampai 22.00 WIB.
"Sistem buka tutup bersifat situasional, melihat kondisi di lapangan, tetapi polanya tetap sama, pagi untuk arus ke atas dan sore untuk arus turun. Jika terjadi kepadatan melebihi hari biasa, one way dapat dilakukan berkali-kali, atau durasinya lama," kata Dicky.
Selain mematuhi sistem satu arah, polisi juga mengimbau pengendara yang ingin ke Puncak untuk menghindari penggunaan jalur alternatif, karena tidak disarankan. Mengingat jalur yang berliku, dan naik turun, serta sempit, dan padat lalu lintas penduduk.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016