Meureudu, Aceh (ANTARA News) - Dari belasan ribu warga di lokasi pengungsian di Kabupaten Pidie Jaya, ternyata didominasi orang tua dan anak-anak, sedangkan para pemudanya tinggal di desa untuk menjaga rumah-rumah yang kosong.
Salah seorang pengungsi, Hanafiah saat ditanya wartawan di lokasi pengungsian, Jumat malam menyebutkan, dia dan warga lain tidak merasa takut meninggalkan rumah beserta isinya, karena untuk keamanan di desa diserahkan kepada anak muda.
"Untuk jaga rumah apalagi malam hari, ada anak muda yang ronda. Mereka ditugaskan menjaga rumah warga supaya aman saat ditinggal pergi untuk mengungsi," jelas Hanafiah.
Sedangkan yang tua-tua dan anak-anak tinggal dikamp pengungsian karena lebih merasa aman dari bahaya gempa susulan yang mengintai.
Koordinator pengungsi di Dayah Kleng, Darwis Daud, menambahkan, warga sesekali juga pulang pada siang hari hanya untuk mandi dan tidak berlama-lama di rumah karena kondisi bangunan rumah sudah tidak stabil lagi. Setelah itu, warga kembali lagi ke kamp pengungsian.
Ketika mengungsi, rumah dibiarkan begitu saja, segala perabotan yang masih berharga tersimpan di dalam rumah. Mungkin perhiasan berharga yang tidak banyak memakan tempat yang dibawa serta dan juga beberapa pakaian.
Pewarta: Mukhlis
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016