Amman (ANTARA News) - Parlemen Jordania Minggu mengesahkan perundangan yang membebaskan negara kecil yang miskin energi itu untuk mengembangkan tenaga nuklir, kata kantor berita resmi Petra. Jordania adalah yang terakhir dalam serangkaian negara Arab Sunni yang mengumumkan rencana untuk mengembangkan program nuklir sipil di hadapan program nuklir kontroversial Iran Syiah. Mesir dan beberapa negara Teluk pro-Barat telah mengungkapkan proyek yang sama. Perundangan baru itu "mengesahkan penggunaan energi nuklir dalam produksi listrik dan penghilangan rasa asin dari air (laut) untuk memenuhi permintaan yang meningkat atas kedua hal tersebut," kata Petra. Jordania, yang sekarang ini bergantung pada impor bagi 95 persen dari kebutuhan energinya, merencanakan untuk menghasilkan pembangkit tenaga nuklir pertamanya beroperasi pada 2015. Pembangkitan tenaga untuk menghilangkan zat garam dari air adalah tujuan besar satu-satunya kerajaan dari 10 negara termiskin di dunia dalam hal sumber air itu, demikian AFP.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007