Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan angkutan logistik yang dipergunakan untuk membawa bantuan bagi korban gempa bumi, di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh berjalan dengan lancar.
Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, meninjau Terminal Meureudu, Pidie Jaya guna memastikan dukungan sarana dan prasarana transportasi berjalan baik.
Daerah Meureudu merupakan daerah yang mengalami kerusakan paling parah usai diguncang gempa dengan kekuatan 6,5 skala Richter (SR) pada Rabu (07/12) pagi.
"Kondisi Terminal Meureudu tidak ada kerusakan, Saya sudah koordinasikan dengan operator dan mitra kerja agar pelayanan angkutan,khususnya untuk angkutan bantuan harus tetap berjalan baik dan lancar," katanya.
Dia menjelaskan untuk memastikan angkutan bantuan untuk korban gempa, Kamis (8/12) telah diberangkatkan logistik dengan pesawat kargo dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
"Untuk memastikan angkutan bantuan untuk korban gempa, sejak kemarin (8/12) logistik untuk masyarakat pengungsi gempa Aceh telah dikirim dari Bandara Halim Perdana Kusuma, sore ini akan ada pengiriman logistik lagi ke Aceh," katanya.
Dia menuturkan selain logistik, pada Kamis (8/12) juga telah diberangkatkan tambahan personel Polri dari Satuan Brimob Kelapa Dua guna mendukung kelancaran proses evakuasi dan pengamanan dengan pesawat Lion Air.
Selain Terminal Meureudu, Budi juga meninjau dan bertemu dengan masyarakat pengungsi korban gempa di lokasi pengungsian Masjid Al Munawarah Pidie Jaya dan menyerahkan bantuan dari Kemenhub.
Di samping menyerahkan bantuan logistik, Kemenhub juga mendirikan posko tanggap bencana gempa Pidie Jaya.
Budi mengatakan selain lewat udara, bantuan untuk Gempa Pidie Jaya juga disalurkan melalui jalur laut.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub telah mensiagakan satu unit kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan enam unit Kapal Negara Kenavigasian.
Adapun Kapal Patroli KPLP tersebut akan berangkat dari Pangkalan PLP Tanjung Uban menuju Aceh pada Sabtu (10/12) dengan membawa ABK dan logistik yang diperlukan.
Sedangkan dari Distrik Navigasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah mensiagakan sejumlah kapal negara kenavigasian yang diperintahkan untuk membantu pengiriman logistik melalui laut.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016