Samarinda (ANTARA News) - Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Samarinda, Kalimantan Timur, saat ini tengah mendata sejumlah wanita penghibur atau yang bekerja di Tempat Hiburan Malam (THM) guna mengantisipasi berbagai pelanggaran terhadap mereka, karena rawan terjadinya kejahatan. Kepala Bagian Bina Mitra Poltabes Samarinda, Ajun Komisaris Musrifin Umar, di Samarinda, Senin, mengatakan bahwa wanita yang bekerja di THM sangat rawan mendapat perlakukan semena-mena dari pengelola tempat hiburan. Poltabes Samarinda selama ini memang belum memilik data lengkap jumlah wanita yang berkeja di tempat hiburan malam. "Datanya sudah lama dan sudah banyak yang pindah sehingga kita perlu meng-update kembali jumlah ladies yang ada di samarinda," kata Kabag Bina Mitra. Pendataan itu, kata Musrifin, sebagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya kejahatan terhadap wanita pekerja malam, juga untuk mengetahui sejauh mana perlindung pengelola THM terhadap pekerja wanitanya. "Salah satu tujuannya, memudahkan pengawasan terhadap mereka dan pemilik THM serta untuk mengetahui sejauh mana perlindungan para ladies itu," imbuh dia. Ditanya masalah penerapan undang-undang ketenagakerjaan terhadap para ladies itu, Kabag Bina Mitra mengaku masih melakukan penyelidikan karena kegiatan ini masih hanya sebatas pendataan awal. Baru empat THM yang didata sejak dilakukan mulai hari Selasa (17/4) hingga hari Jumat tersebut. THM yang didata adalah, Zona Pub, Mitra Pub, Crown dan Dlux. Sementara, pendataan ladies di THM yang ada di kawasan Pinang Babaris, rencananya dilakukan hari Senin (23/4). "Belum semuanya kita data sebab terbentur masalah teknis. Pendataan kita lakukan secara bertahap untuk mendapatkan data akurat," kata Musrifin Umar. Disinggung alasan melakukan pendataan saat siang, ia mengemukakan, pihaknya tidak ingin mengganggu aktivitas THM tersebut. "Kita melakukannya dengan sangat hati-hati agar tidak mengganggu kegiatan mereka. Kami sudah berkoordinasi dengan semua pengelola THM, tinggal menentukan waktu yang tepat untuk memanggil ladies mereka," katanya. Ia menambahkan, "Kita tidak lakukan di Poltabes guna menghindari perhatian masyarakat. Pendataan yang di lalukan di THM saja kita masih kesulitan karena mereka malu dan ada yang menolak. Tetapi, setelah diberi pengertian, barulah mereka mau."
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007