Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Bulog Divisi Regional Yogyakarta menggelar operasi pasar beras selama sepekan yang akan dilakukan di tiap kecamatan secara bergilir.
"Kegiatan operasi pasar beras dimulai hari ini dari Kecamatan Gondokusuman dan akan dilanjutkan ke kecamatan lain hingga berakhir pada 16 Desember," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindgakoptan) Kota Yogyakarta Lucy Irawati di Yogyakarta, Jumat.
Masyarakat dapat membeli beras kualitas medium dengan harga lebih murah dibanding harga beras di pasar yaitu Rp7.300 per kilogram. Beras dikemas tiap lima kilogram.
Menurut dia, operasi pasar beras tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap kenaikan permintaan dari masyarakat pada saat libur panjang akhir tahun serta untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga beras.
"Oleh karena itu, kami mengajukan kebutuhan operasi pasar ke Bulog. Harapannya, masyarakat dapat memperoleh beras kualitas baik dengan harga yang lebih murah," katanya.
Di tiap kecamatan, kegiatan operasi pasar beras tersebut diutamakan untuk penduduk di wilayah tersebut namun tidak menutup kemungkinan dapat dibeli oleh warga lain asalkan persediannya masih mencukupi.
"Tidak ada batasan pembelian. Sewajarnya saja, apalagi beras sudah dikemas tiap lima kilogram," katanya.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Yogyakarta Miftahul Adha mengatakan, kegiatan operasi pasar beras tidak hanya dilakukan di Kota Yogyakarta saja tetapi dilakukan di tiga kabupaten lain yaitu Sleman, Bantul dan Kulon Progo.
Namun demikian, permintaan beras dari tiga Kabupaten Sleman, Bantul dan Kulon Progo tidak sebanyak permintaan Kota Yogyakarta. Di ketiga kabupaten tersebut, Bulog menggelontorkan masing-masing dua ton beras.
"Jika kegiatan operasi pasar beras ini dirasa masih dibutuhkan, maka kami siap memperpanjang kegiatan operasi pasar," katanya.
Sedangkan untuk ketersediaan beras di Bulog Yogyakarta, ia memastikan bahwa persediaan beras masih cukup untuk memenuhi kebutuhan rutin selama enam bulan. "Masih ada sekitar 30.000 ton beras yang ada di gudang Bulog," katanya.
Pewarta: Eka Arifa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016