London (ANTARA News) - Sejumlah kelompok gerilya di Irak telah menyusun rencana terinci untuk menangkap Pangeran Harry sebagai sandera ketika dirinya tiba di kawasan tersebut bulan depan, demikian dilaporkan surat kabar Inggris, Observer, edisi Minggu (22/4). Menurut Observer, kelompok-kelompok paramiliter mengklaim bahwa mereka memiliki informan di barak-barak militer Inggris di Irak yang mengamati pangeran Inggris yang berusia 22 tahun itu. Para pemimpin milisi mengatakan, foto Harry sudah diserbarkan di kalangan gerilyawan di daerah dimana pangeran tersebut akan ditempatkan, kata surat kabar itu. Klaim tersebut disampaikan di tengah kecaman-kecaman publik terhadap Kementerian Pertahanan Inggris yang seharusnya tidak mengizinkan Pangeran Harry bertugas di Irak karena ia akan dijadikan sasaran tingkat tinggi. Namun, meski ada kecaman tersebut, para pejabat pemerintah tidak ingin membuat pangeran itu tetap berada di dalam negeri. "Orang-orang jahat tahu bahwa ia akan datang, dan kami memperkirakan mereka akan mempertimbangkannya sebagai sasaran tingkat tinggi," kata seorang jurubicara kementerian pertahanan, seperti dikutip surat kabar itu Sabtu. Harry akan bertugas bersama pasukan the Blues and Royals di provinsi Maysan, Irak selatan, yang dianggap sangat bergolak. Pangeran yang dilatih sebagai seorang pemimpin pasukan itu akan membawahi 11 orang dan empat kendaraan intai lapis baja Scimitar, meski para pengecam mengatakan bahwa keberadaannya di Irak akan meningkatkan risiko terhadap mereka yang berada di sekitarnya. "Tidak mungkin saya pulang ketika orang-orang saya pergi berperang untuk negara," kata Harry tahun lalu setelah menyelesaikan pendidikannya di Akademi Militer Sandhurst. Pasukan "the Blues and Royals" adalah resimen Kavaleri tertua Inggris. Dalam beberapa tahun terakhir ini, pasukan itu bertugas di Irlandia utara, perang Falklands (Malvinas) dan bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Bosnia pada 1994-1995, demikian laporan DPA. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007