Meureudeu (ANTARA News) - Pasca gempa tektonik berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, warga masih trauma.

Dari pantauan Antara, Kamis malam, setiap ada gempa susulan yang berukuran kecil, warga yang tengah nongkrong di warung kopi akan langsung sigap berlarian ke luar.

Setelah mereda goyangannya, warga kembali duduk di warung kopi dan terus berulang-ulang ke luar masuk kedai kopi tersebut.

"Saya khawatir saja bangunan warung kopi roboh. Lihat, Bang, itu ada retakan," kata salah seorang pengunjung warung kopi yang berada di muka kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Pidie Jaya, Amir.

Demikian pula, warga kebanyakan memilih bertahan di halaman rumah dengan berbekalkan alas tikar atau plastik bersama keluarga.

"Lihat saja, di sepanjang jalan raya warga tidur. Mereka masih takut," kata Nadar (38), warga Gampong Masjid Tuha.

Di salah satu penginapan, tamunya lebih banyak duduk-duduk di teras ketimbang di ruang tidur, hal itu tidak terlepas dari rasa takut akan ambruknya bangunan tersebut.

Gempa bumi terjadi di Kabupaten Pidie, Aceh, Rabu pagi pukul 05.03 WIB dengan kekuatan sebesar 6,5 SR

Gempa di Pidie, Aceh terjadi pada titik 5,25 derajat LU dan 96,24 derajat BT, di mana pusat gempa terjadi di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km. Gempa Pidie menimbulkan korban jiwa serta kerusakan infrastruktur jalan dan rumah.

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016