Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebut kapasitas listrik terpasang dan cadangan listrik disebut bisa mencapai hingga 70.000 MW hingga 2019.
"Tenaga listrik yang terpasang dan dipakai saat ini sekitar 51.000 MW. Kita akan tambah sekitar 19.000 MW, jadi target hingga 2019 itu 70.000 MW," kata Jonan dalam acara "Diskusi Akhir Tahun Ketenagalistrikan: Kinerja 2016 dan Outlook 2017" di Jakarta, Kamis.
Menurut Jonan, hitungan tambahan 19.000 MW itu juga termasuk cadangan listrik. Ada pun hitungan 19.000 MW itu berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen hingga 2019.
"Soal asumsi pertumbuhan ekonomi ini, tolong jangan debat sama saya. No body can predict (tidak ada yg bisa memperkirakan). Kalau ekonomi tumbuh 6 persen sampai 2019, kebutuhan tambahan listrik 19.000 MW," katanya.
Menurut dia, jika kapasitas listrik terus ditambah tentu bagus demi meningkatkan elektrifikasi nasional.
Ia hanya mengingatkan agar PLN harus bisa mengelola listrik atas dasar kebutuhan permintaan dan pembangunan pembangkit, transmisi dan gardu induk tidak memiliki celah yang jauh.
"Nanti kalau gap (celahnya) jauh, orang protes listriknya mati hidup," katanya.
Sebelumnya, Sidang Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) ke 19 menyampaikan sejumlah rekomendasi diantaranya pencapaian program pembangkit listrik 35.000 MW yang pada 2019 diperkirakan hanya mencapai 19.700 MW.
Angka tersebut disepakati dengan referensi pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai 6 persen dan pembangkit yang sudah "financial closing" (pembiayaan pembangunan) pada akhir 2016 mencapai 19.700 MW yang artinya pembangunan pembangkit akan memakan waktu 36 bulan setelahnya.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016