Komitmen pemerintah untuk melakukan perbaikan di semua sektor usaha untuk menopang perbaikan ekonomi akan menopang penguatan lanjutan dari laju rupiah

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis sore bergerak menguat sebesar 55 poin menjadi Rp13.272, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.327 per dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa mata uang rupiah mendapat sentimen positif dari penegasan Presiden Joko Widodo yang meminta seluruh kementerian yang berkaitan dengan investasi untuk memberikan perhatian khusus karena hal itu memegang peran penting terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Komitmen pemerintah untuk melakukan perbaikan di semua sektor usaha untuk menopang perbaikan ekonomi akan menopang penguatan lanjutan dari laju rupiah," katanya.

Ia menambahkan bahwa sentimen dari terapresiasinya mata uang euro pasca meredanya konflik politik di Italia dan pernyataan bank sentral Eropa (ECB) yang akan melanjutkan program pembelian aset (Quantitative Easing) untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi kawasan itu juga berdampak positif pada mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah.

Di sisi lain, lanjut dia, masih berlanjutnya aliran dana asing yang masuk ke pasar obligasi di dalam negeri turut mendorong rupiah. Pada surat utang negara (SUN), terlihat tren pergerakan harga di semua tenor, terutama menengah. Sementara pada obligasi korporasi, penguatan juga terjadi pada obligasi dengan peringkat AAA dan AA.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pelaku pasar uang juga perlu waspada mengingat masih adanya spekulasi aksi beli dolar AS memanfaatkan membaiknya data-data ekonomi di Amerika Serikat.

"Situasi itu dapat membalikan arah dolar AS kembali terapresiasi di pasar valas domestik," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.301 dibandingkan Rabu (7/12) Rp13.336.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016