Salah satu korban gempa Basri, dilokasi pengungsian mengaku, usai gempa dahsyat yang terjadi Rabu (7/12) pagi, pihaknya enggan kembali kerumah dan khawatir terhadap gempa susulan.
"Akibat gempa Rabu pagi, rumah kami retak parah dan gempa susulan terus terjadi dan kami takut kembali ke rumah," kata Basri di lokasi pengungsian Dayah (Pasantren) Al-Muhajirin di Gampong (desa) Mesjid Tuha, Pidie Jaya, Kamis.
Untuk menghindari bertambahnya jatuh korban, pihaknya sepakat mengungsi sementara waktu ke Dayah Al-Muhajirin. Pasalnya, guncangan gempa bumi berdampak robohnya bangunan maupun rumah yang ditempati oleh warga.
"Gempa subuh itu saja banyak rumah yang roboh, apalagi rumah yang sudah retak tentu sangat mudah roboh," katanya lagi.
Pengungsi lainnya, Ramli mengatakan, kebanyakan warga Gampong Mesjid Tuha mengungsi karena keadaan belum kondusif dan gempa susulan masih terus terjadi.
"Gempa susulan masih terjadi dan kami sepakat untuk mengungsi sementara waktu sampai keadaan benar-benar aman," katanya Ramli.
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016