"Kami sudah sukses menjalankan co-working space di lantai 3, Jakarta Smart City Lounge, Gedung Balai kota. Banyak anak-anak muda yang memanfaatkannya. Makanya kami akan kembangkan terus co-working baru di beberapa tempat," kata Ahok saat menerima aspirasi warga di Balai Rakyat, Rumah Lembang, Jakarta, Kamis.
Ahok mengatakan co-working space di Waduk Melati akan selesai bulan depan atau Januari 2017 dan para desainer muda yang tidak memiliki komputer serta kesulitan mendapatkan akses internet gratis dapat memanfaatkan kantor bersama tersebut. Bahkan, desainer yang tidak memiliki bahan untuk merancang baju akan disponsori oleh subsidi pemerintah daerah.
Cagub bernomor urut dua tersebut mengaku terinspirasi dari Wali kota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb yang sudah datang dua kali ke Jakarta dan mengundangnya ke Rotterdam untuk melihat pemanfaatan ruang-ruang di belakang area reklamasi yang memfasilitasi kreativitas anak muda.
Ahok menjelaskan saat ini banyak anak muda yang merancang desain botol minuman, tetapi kesulitan membuat contoh atau portofolio untuk dijual kepada perusahaan produsen minuman.
Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta juga tidak akan melarang kreator muda membuat kantor virtual di rumahnya.
"Kalau mereka hanya memiliki dua karyawan dan ingin membuat kantor virtual untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi, silakan saja mau pakai rumah orang tuanya atau rumah sendiri," kata Cagub yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat itu.
Ia menambahkan, Pemprov DKI akan terus mengembangkan infrastruktur bekerjasama dengan perusahaan swasta untuk menyediakan akses internet yang cepat sehingga Jakarta akan unggul berkat kontribusi perekonomian digital.
Pemprov DKI juga akan menyiapkan rumah susun di atas balai-balai pusat latihan anak-anak muda usia produktif agar mereka bisa memiliki keterampilan kerja tanpa harus memikirkan tempat tinggal selama pelatihan.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016