Bank Sentral menyebutkan penurunan jumlah cadangan devisa tersebut hanya sementara, karena investor lebih melihat optimisme perbaikan kondisi perekonomian domestik, ditambah kinerja ekspor yang membaik, dan pasar keuangan global yang kembali kondusif, menurut pernyataan pejabat Bank Indonesia di Jakarta, Rabu.
"BI akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat.
Jumlah cadangan devisa hingga akhir November 2016, kata Arbobas, masih cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Jumlah tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Cadangan devisa tersebut, lanjut Arbonas, tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016