Presiden memimpin doa untuk korban bencana gempa Pidie Jaya, Aceh, dihadapan para peserta sosialisasi amnesti pajak yang kali ini digelar di Pecatu Hall Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Badung, Bali, Rabu.
"Bapak, ibu, dan saudara sekalian yang saya hormati, pada pagi hari tadi telah erjadi gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Untuk itu pada kesempatan yang baik ini marilah kita memanjaatkan doa untuk masyarakat Aceh khususnya di Kabupaten Pidie Jaya," kata Presiden.
Ia memimpin doa tersebut selama sekitar 30 detik dan mengajak para peserta sosialisasi amnesti pajak untuk menundukkan kepala sejenak.
"Semoga tetap tabah, tetap tawakal, tetap kuat untuk bangkit kembali dalam rangka membangun hari esok," katanya.
"Dan saudara warga Aceh, Pidie Jaya tidak sendirian dalam menghadapi cobaan ini, kita semuanya akan mendukung dengan doa ini, berdoa dimulai," kata Presiden.
Para peserta amnesti pajak pun menundukkan kepala sejenak untuk mengikuti doa tersebut.
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, jumlah korban meninggal akibat gempa di Pidie, Aceh, telah mencapai 25 orang sementara itu, jumlah korban yang mengalami luka berat mencapai 26 orang.
Beberapa korban meninggal, empat di antaranya teridentifikasi atas nama Abdul Gani, Sofyan, Mutiawati, dan Fathir. Sedangkan korban luka yang sudah diidentifikasi baru seorang pria bernama Sukri.
Selain jumlah korban yang terus bertambah, gempa 6,5 skala Richter itu juga terpantau merobohkan 72 unit ruko, lima masjid, satu gedung STAI AL-Azziziyah, dan satu unit bangunan milik peritel Indomaret di Pidie Jaya. Gempa juga mengakibatkan 15 rumah rusak berat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie telah mengirimkan personel untuk membantu BPBD Kabupaten Pidie Jaya.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016