"Aleppo merupakan aib," katanya saat berpidato kepada Partai Uni Demokratik Kristen (Christian Democratic Union/CDU), mengecam dukungan Rusia dan Iran pada pembombardiran yang dilakukan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
"Adalah aib bahwa kita tidak bisa membangun koridor kemanusiaan, tapi kita harus terus memperjuangkannya."
Merkel mengatakan dia terkejut melihat puluhan ribu warga Jerman turun ke jalan berdemonstrasi menentang perjanjian perdagangan bebas, namun secara virtual tidak ada protes terhadap pertumpahan darah di Suriah.
"Ada yang salah di sini," katanya sebagaimana di kutip kantor berita AFP.
Merkel menambahkan bahwa dunia perlu melakukan perlawanan internasional terkoordinasi terhadap terorisme.
"Alih-alih, Suriah malah menyerah pada perang sipil yang di dalamnya Rusia dan Iran mendukung rezim Assad dalam sejumlah aksi brutal terhadap rakyatnya sendiri," katanya.
Rusia dan Amerika Serikat dalam posisi berlawanan dalam konflik Suriah dengan Moskow mendukung Assad dengan serangan udara dan Washington mendesak orang kuat itu lengser.
Pasukan rezim sejauh ini sudah merebut dua per tiga wilayah timur Aleppo yang dikuasai pemberontak sejak awal operasi untuk merebut kembali seluruh kota itu pada pertengahan November.
Serangan itu memicu kemarahan internasional, namun Rusia dan China pada Senin memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyeru gencatan senjata tujuh hari di kota itu.
Moskow mengusulkan penetapan empat koridor kemanusian ke wilayah timur kota itu namun menyatakan bahwa persetujuan rezim masih sangat penting.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016