Jakarta (ANTARA News) - “Pada prinsipnya kami siap dan mengikuti langkah penanggulangan oleh pemerintah. Kami terus memantau secara intensif segenap perkembangan yang terjadi di Aceh. Perintah dikeluarkan, kami langsung bergerak,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Gig Sipasulta, di Jakarta, Rabu.


Salah satu kesiapsiagaan TNI AL untuk menanggulangi bencana gempa Bumi di Aceh kali ini, Pangkalan Utama TNI AL I/Belawan di Sumatera Utara yang wilayah operasinya juga meliputi seluruh Provinsi Aceh, menyiagakan satu kapal perang TNI AL untuk menyalurkan bantuan.


Pada pukul 05.03 WIB Rabu, terjadi gempa berkekuatan 6,4 skala Richter dengan episentrum di koordinat 5.19’ Lintang Utara dan 96.36’ Bujur Timur, atau sekitar 18 kilometer arah timur laut Kabupaten Pidie Jaya, atau 106 kilometer arah tenggara Banda Aceh, Provinsi Aceh.


Menurut keterangan resmi Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Mochammad Riyadi, gempa itu dikarenakan aktivitas geologis di kulit Bumi —sesar aktif mendatar— pada kedalaman 15 kilometer dari permukaan laut.


Sejak pukul 05.03 WIB itu, terjadi lima kali gempa susulan yang kekuatannya makin melemah. Kerusakan bangunan-bangunan dan fasilitas umum terjadi di beberapa lokasi, di antaranya Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016