Phnom Penh (ANTARA News) - Perdana Menteri Kamboja Samdech Techo Hun Sen meminta China untuk membantu dalam memberantas semua kasus malaria hingga 2025, kata seorang pejabat senior.
Hun Sen menyampaikan hal tersebut saat menggelar pertemuan dengan Li Bin, menteri yang bertanggung jawab atas kesehatan nasional dan keluarga berencana China.
"Perdana menteri meminta Li untuk membantu Kamboja mencapai target nol kasus malaria pada tahun 2025," kata seorang pembantu perdana menteri Eang Sophalleth dilansir Xinhua.
Kamboja menggelontorkan 142 juta dollar AS pada rencana anggaran lima tahun untuk menghilangkan kematian akibat malaria hingga 2020 dan menghapus semua kasus malaria pada 2025.
Kamboja melaporkan terjadi 51.000 kasus malaria yang menewaskan 10 orang pada 2015.
Dalam kesempatan tersebut, Hun Sen mengapresiasi kerja sama kesehatan antara Kamboja dan China, dan mengatakan bahwa bantuan China sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Kamboja.
Sementara itu, Li mengatakan kunjungannya ke Kamboja adalah untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral di sektor kesehatan.
Pada kunjungannya, Li juga sempat menandatangani empat Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan Menteri Kesehatan Kamboja Mam Bunheng tentang kerja sama bilateral dalam memerangi penyakit menular, perawatan ibu dan anak, serta pembangunan kapasitas dan penelitian medis.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016