Jakarta (ANTARA News) - Pebiliar muda asal Taiwan, Chang Jung Lin, merebut juara seri pertama Guinnes 9-Ball Tour 2007 yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Minggu, setelah menundukkan pebiliar Filipina, Lee Van Corteza, 11-5. Chang yang berusia 20 tahun ini sudah lebih dulu unggul sejak awal break, dengan kedudukan 4-1, sebelum kemudian Lee mencoba merebut poin dan berusaha mengejar ketinggalan dengan menjadikan kedudukan 4-6. Namun, pada "break" ke-11, lengan baju Lee menyentuh bola sehingga wasit memutuskan "fault" buat Lee. Setelah itu Chang menghabiskan bola dan membuat kedudukan menjadi 7-4 dan kemudian semakin memperbesar keunggulan 9-4, hingga akhirnya dia menyudahi pertandingan itu dengan kedudukan 11-5. "Saya tampil lebih baik baik dalam pertandingan ini. Saya bangga karena berhasil merebut juara setelah tiga tahun absen di event ini," kata Chang usai pertandingan. Ia menyatakan, lebih percaya diri setelah mampu mengalahkan Wu Chian Cing dengan skor 11-9 pada semifinal. "Saya lebih percaya diri sehingga penampilan saya lebih bagus di parati final dan mampu mengalahkan Lee," kata Chang yang mempersiapkan diri berlatih selama dua jam setiap hari dan melakukan olahraga renang. Chang berhak atas hadiah piala dan uang tunai senilai 15.000 dolar AS. "Hadiah uang itu akan saya simpan untuk membeli rumah," katanya, sambil tersenyum. Sementara itu, Lee Van Corteza yang tampak kecewa dengan kekalahannya itu tidak bersedia diwawancarai setelah pertandingan usai. Sebelumnya, Chang melaju ke final, setelah mengalahkan rekan senegaranya, Wu Chia Ching, yang juga juara dunia 2005 dengan skor 11-9. Pada perempatfinal, ia menumbangkan pebiiar Indonesia, Jimmy Jusman, dengan skor ketat 9-8. Sementara itu, Lee Van Corteza melangkah ke final setelah menundukkan rekan senegaranya, Dennis Orcollo, dengan skor ketat 13-11. Pada perempatfinal, ia menumbangkan juara dunia 2006, Ronato Alcano, dengan skor ketat 9-8. Sementara itu, pelatih Pelatnas SEA Games 2007 Indonesia, Azhar Nasution, menyatakan bahwa faktor mental atlet Indonesia harus segera dibenahi. "Kendala ada pada mental atlet yang masih lemah dan demam panggung. Untuk Seri selanjutnya, PB POBSI akan seleksi dua pemain untuk dapat tampil di event ini," katanya. Dibanding penyelenggaraan sebelumnya, Guinness 9-Ball Tour tahun ini lebih besar dan lebih menarik pelaksanaannya. Total hadiah uang yang diperebutkan digandakan menjadi 320 ribu dollar AS (sekitar Rp3 miliar), sedangkan tahun lalu hanya sebesar 160.000 dollar AS. Total hadiah uang yang diperebutkan digandakan menjadi 320 ribu dollar AS (sekitar Rp3 miliar), sedangkan tahun lalu hanya sebesar 160.000 dollar AS. Terobosan baru lainnya, turnamen akan menampilkan sebuah Grand Final di Bali yang hanya diikuti 10 pemain top berdasarkan peringkat terakhir dari hasil lima putaran sebelumnya. Para pemenang di tiap putaran akan memperoleh hadiah sebesar 15 ribu dolar AS. Sedangkan juara di Grand Final akan memperoleh total hadiah sebesar 36 ribu dolar AS. Setelah Jakarta, Guinness 9-Ball Tour 2007 berkeliling ke Kaohsiung (18-20 Mei), Kuala Lumpur (15-17 Juni), Singapura (15-17 Juli), Shanghai (3-5 Agustus), dan Grand Final di Bali (31 Agustus-2 September). Dengan total enam putaran, penyelenggaraan tahun ini menjadi turnamen terbesar sejak pertama kali diselenggarakan pada 2003. Hasil pertandingan:FinalCHANG Jung-Lin (Taiwan) vs Lee Vann CORTEZA (Filipina) 11-5Semifinal WU Chia-ching (Taiwan) vs CHANG Jung-Lin (Taiwan) 9-11Dennis ORCOLLO (Filipina) vs Lee Vann CORTEZA (Filipina) 11-13.(*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007