Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa sore bergerak menjadi Rp13.357, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.398 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, mengatakan masih bertahannya pelaku pasar uang di aset berdenominasi rupiah membuat mata uang domestik bergerak di area positif terhadap dolar AS.
"Masih adanya harapan sentimen positif dari kondisi ekonomi makro dalam negeri membuat pelaku pasar uang bertahan memegang aset rupiah. Hal itu salah satunya dapat dilihat dari pasar obligasi dalam negeri yang masih melanjutkan penguatannya," katanya.
Ia menambahkan, stabilitas perekonomian yang positif juga didukung dari langkah Bank Indonesia yang terus mendukung pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara penguatan peran belanja pemerintah, khususnya proyek infrastruktur.
"Kami perkirakan laju rupiah masih berpeluang melanjutkan penguatan, terutama dengan dukungan terapresiasinya sejumlah mata uang di kawasan Asia," katanya.
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menuturkan, sejumlah mata uang negara berkembang, termasuk rupiah menguat di tengah penantian investor terhadap hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan depan.
"Ada anggapan level mata uang rupiah sekarang sudah priced-in dengan kondisi FOMC ketika memutuskan untuk menaikkan suku bunga," katanya.
Dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.405 dibandingkan Senin (5/12) Rp13.516.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016