Simpang Empat, Sumbar (ANTARA News) - Arus transportasi dari Simpang Empat, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), menuju Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, masih terputus hingga Senin (5/12) malam akibat banjir melanda daerah itu.
Pantauan ANTARA di lapangan, hingga Senin (5/12) malam, kendaraan baik roda dua maupun roda empat tidak bisa menyeberangi lokasi Labuah Luruih Nagari Aia Gadang karena air menutupi jalan tersebut dengan ketinggian satu sampai satu setengah meter.
"Kami tidak bisa menyeberang hendak menuju Gunung Tuleh karena banjir. Terpaksa kami bermalam di Simpang Empat," kata salah seorang warga Gunung Tuleh, Af, Senin malam.
Menurutnya, air sudah menutupi badan jalan sejak Senin (5/12) sore. Bahkab, malam harinya air semakin besar karena hujan tidak kunjung reda.
"Malam ini ada juga yang berhasil melalui jalan itu menggunakan perahu dan perahu karet yang disediakan BPBD Pasaman Barat," ujarnya.
Warga lainnya, Indra membenarkan arus transportasi menuju Ujung Gading dan Air Bangis terputus karena banjir di Aia Gadang.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Try Wahluyo mmebenarkan banjir di Batang Saman. Arus tranposrtasi terputus hingga malam.
"Diperkirakan puluhan rumah warga terendam banjir di Batang Saman. Selain itu, perkiraan puluhan lahan kelapa sawit dan jeruk ikut terendam banjir," katanya.
Pihaknya bersama SAR, kepolisian, PMI dan instansi terkait sedang dilapangan memberikan pertolongan.
"Perahu karet sudah kita sediakan dan masyarakat yang ingin menyeberang bisa menggunakan perahu karet," ujarnya.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada karena hujan terus terjadi. Dikhawatirkan air bertambah besar.
Sementara itu, arus tranportasi dari Simpang Empat menuju Talu Kecamatan Talamau juga terputus karena ada kayu yang roboh di Rimbo Kejahatan.
"Kayu besar ini tumbang pada Senin (5/12) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Akibatnya kendaraan tidak bisa melewati jalur itu. Saat ini petugas dan masyarakat sedang berupaya mengatasinya," kata salah seorang warga, Iden.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016