Tanjungpinang (ANTARA News) - Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengajak nelayan membantu pencarian korban pesawat milik Polri jenis M-28 Sky Truck yang meledak di perairan Senayang, Kabupaten Lingga dua hari lalu.
"Mari bahu-membahu dan saling membantu proses pencarian korban pesawat Sky Truck yang mengalami musibah. Jika menemukan sesuatu terkait dengan pesawat segera dilaporkan atau dibawa ke posko," katanya saat meninjau lokasi jatuhnya pesawat milik Polri tersebut di Senayang, Senin.
Gubernur Nurdin bersama rombongan tiba di Senayang, Minggu sore. Selama dalam perjalanan dia menyapa dan berpesan kepada nelayan agar menyerahkan barang-barang milik para korban jika menemukannya.
"Kalau jumpa kursi, baju atau apapun, tolong diambil. Bawa ke posko," kata Nurdin kepada dua orang nelayan.
Dia mengatakan terkadang mata nelayan lebih tajam, karena sudah terbiasa menangkap ikan di malam hari. Nelayan juga memiliki insting yang lebih tajam, karena sudah terlatih.
"Keahlian yang dimiliki nelayan dibutuhkan untuk mencari para korban," katanya, dikutip dari rilis yang dilayang Biro Humas dan Protokol Kepri.
Nurdin juga berdialog dengan tim pencari para korban yang bergabung dengan petugas dari Basarnas. Didampingi petugas dia juga membaca peta lokasi dari arah Senayang.
"Saya turut berduka atas musibah ini. Mari berdoa agar hal ini tidak terulang lagi," ucapnya.
Kepada keluarga korban, Nurdin menyampaikan duka yang mendalam. "Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," katanya.
Kepada warga di sekitar lokasi kejadian, Gubernur Nurdin berharap bantuan dan doa. Bantuan yang dibutuhkan seperti konsumsi alakadarnya untuk petugas dan jurnalis yang sedang bertugas di Senayang.
"Warga ini, orang pesisir. Mereka paham dan Insya Allah membantu," tuturnya.
Seusai menjelajahi lokasi yang diperkirakan jatuhnya pesawat, Nurdin kembali lagi pinggir perairan Senayang untuk bermalam sebentar di kapal. Hal ini disebabkan cuaca yang tidak memungkinkan untuk kembali ke Tanjungpinang.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016