Christchurch (ANTARA News) - Mantan astronot Buzz Aldrin, orang kedua yang berjalan di bulan, dianjurkan berada di Selandia Baru hingga cairan di paru-parunya hilang, setelah ia dievekuasi dari Kutub Selatan beberapa waktu lalu.


Petualang berusia 86 ini berkunjung ke kutub untuk wisata. Ia diterbangkan ke CHristchurch, Selandia Baru, Jumat (30/11) karena masalah paru-paru, sebagaimana dikutip dari Reuters.


Timnya mengunggah evakuasi dari Antartika akhir pekan lalu, beserta foto Aldrin yang membaik, di situs resi maupun Twitter.


“Saya dirawat dengan baik di Christchucrh. Saya ingin pulang ke rumah, merayakan Natal dengan keluarga dan melanjutkan Cycling Path juga tinggal di Mars,” kata dia.


Dalam salah satu foto yang dibagikan, Aldrin sedang membaca koran di rumah sakit dalam cuitan “mengejar ketinggalan sambil dikarantina”.


Christina Korp, manajer Aldrin, yang bepergian dengannya ke Antartika, mengunggah foto Aldrin sedang berjalan engan perawat di rumah sakit.


Aldrin seorang pilot tempur di Perang Kroea sebelum bergabung dengan astronot Amerika Serikat. 20 Juli 1969, ia menginjakkan kaki di bulan, 20 menit setelah Neil Armstrong.


Pendaratan mereka di bulan dengan pesawat Apollo 11, ditonton oleh 600 juta orang.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016