Kupang (ANTARA News) - Duta Wisata asal Provinsi Nusa Tenggara Timur terpilih menjadi duta wisata Indonesia 2016 yang digelar di Papua.
"Duta Wisata Indonesia 2016 asal NTT itu masing-masing Gustaf Junior Sooai dan Vivian Tjung," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Welly Rohimone di Kupang, Senin.
Menurut dia raihan dua anak NTT itu yang diumumkan resmi pada Sabtu 3 Desember di Papua itu menjadi prestasi yang mengharumkan dunia pariwisata provinsi berbasis kepulauan itu.
Dengan raihan dan prestasi itu, akan menjadi daya dorong bagi seluruh elemen yang peduli di bidang pariwisata untuk terus mempopulerkan seluruh destinasi yang ada di daerah ini.
Pemerintah akan mempromosikannya melalui sejumlah even dalam daerah yang sifatnya nasional maupun internasional dengan bekerja sama seluruh komponen dan kelompok peduli wisata di daerah.
"Ini penting untuk terintegrasinya promosi destinasi yang kita miliki di berbagai daerah di provinsi ini," katanya.
Selain sebagai pemenang duta wisata Indonesia, NTT juga meraih sejumlah penghargaan lain di bidang kepariwisataan yang digelar secara nasional oleh Kementerian Pariwisata.
Sejumlah penghargaan itu adalah sebagai juara umum anugerah Pesona Indonesia 2016 dengan menggondol medali emas.
Selanjutnya mendapatkan penghargaan pantai terbersih dan terpopuler untuk obyek wisata di Nihiwatu.
Tempat diving paling populer di Indonesia di Alor dan surfing di Nemberala.
Ada lagi penghargaan lainnya yaitu situs sejarah terpopuler Bung Karno di Ende, atraksi budaya terpopuler Pasola di Sumba Barat serta daratan tertinggi paling populer di Kelimutu, moni Kabupaten Ende.
NTT juga lanjut Welly secara eksklusif mendapatkan penghargaan destinasi terfavorit dengan Labuan Bajo sebagai lokasinya.
Terhadap destinasi Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya akan langsung menyerahkan awardnya kepada pemerintah NTT.
"Kita bangga miliki banyak potensi dan destinasi yang unik dan berkarakter dan sangat menarik untuk dijadikan pesona wisata nasional," katanya.
Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016