Gorontalo (ANTARA News) - PT PLN (Persero) mendatangkan menara darurat (emergency tower) dari Makassar, Sulawesi Selatan, dengan menggunakan pesawat Hercules A-1316 untuk menggantikan tower yang roboh dan menyebabkan difisit pasokan listrik di Gorontalo.
Manajer AP2B Sistem Minahasa Sugeng Hidayat mengatakan pihaknya memantau langsung proses unloading material di Bandara Djalalludin Gorontalo pada pukul 11.47 WITA, dan memastikan agar proses tersebut berjalan aman dan lancar.
Tower darurat dibutuhkan untuk mengantisipasi pasokan listrik, setelah tower 6 transmisi 150kV jalur Marisa-Isimu roboh pada hari Rabu (30/11) yang menyebabkan pasokan daya defisit sebesar 45 Mega Watt (MW).
Proses unloading menara darurat sempat berhenti sesaat, karena hujan deras kembali mengguyur kota Gorontalo.
"Empat puluh orang dikerahkan dalam proses unloading material emergency tower, yang memakan waktu hingga 1,5 jam. Selanjutnya material dibawa menggunakan 3 unit kontainer menuju lokasi robohnya tower," ujarnya.
Sebelumnya pada hari Sabtu, PLN berhasil mengevakuasi daya sebesar 100 MW dengan mengandalkan PLTG Gorontalo di Kabupaten Pohuwato, sehingga dapat mensuplai sistem Sulut-Gorontalo.
Tower darurat ini akan digunakan untuk menggantikan fungsi tower permanen yang roboh karena longsor, agar jaringan transmisi 150kV Marisa-Isimu kembali berfungsi normal menggunakan 2 jalur.
Manajer PLN Area Gorontalo Nayustizal mengatakan pihaknya juga melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Pemerintah Propinsi Gorontalo, untuk membahas rencana penggeseran atau rerute saluran transmisi tersebut.
Menurutnya penggeseran tersebut direncanakan, karena posisi tower sangat dekat dengan jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR) yang sedang dibangun.
"Hal ini diperlukan untuk antisipasi ke depan agar kedua infrastruktur tersebut, baik jalan maupun kelistrikan bisa terjaga keandalan dan keamanannya," ujarnya.
Sementara itu, akibat robohnya tower tersebut sejumlah wilayah di Gorontalo harus mengalami pemadaman bergilir.
PLN menyatakan selalu mengumumkan jadwal pemadaman, serta berupaya untuk memprioritaskan pemadaman pada pelanggan skala besar dan industri.
Pewarta: Debby Mano
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016