San Francisco (ANTARA News) - Wali Kota Oakland Libby Schaaf pada Sabtu (3/12) berjanji melakukan penyeledikan menyeluruh terhadap kebakaran semalam yang menewaskan sedikitnya sembilan orang dan menyebabkan 25 orang lainnya belum ditemukan di Oakland, timur San Francisco, Amerika Serikat.

Wali Kota mengemukakan itu dalam konferensi pers setelah kebakaran terjadi di bangunan yang hanya diizinkan digunakan sebagai gudang itu.

Polisi akan aktif di lokasi kejadian selama 48 jam kedepan, sementara struktur yang tidak stabil membuat proses pencarian berjalan sangat lambat, kata juru bicara Kantor Sheriff Alameda County, Sersan Ray Kelly.

Kebakaran paling mematikan yang pernah terjadi dalam sejarah kebakaran bangunan di Oakland itu bermula sekitar pukul 11:30 malam pada Jumat selama pesta musik elektronok di gudang dua lantai di kota San Francisco Bay Area.

Mengutip jumlah korban awal sebagai hasil "pencarian awal", Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Oakland Teresa Deloach-Reed memberi tahu KTVU, stasiun televisi lokal yang berafiliasi dengan jaringan Fox News, menyebutkan bahwa ada 13 orang yang belum ditemukan.

"Pencarian masih harus dilakukan di banyak bangunan," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.

Kesembilan korban yang tewas kebanyakan ditemukan di lantai dua bangunan yang dikenal sebagai "The Oakland Ghost Ship" itu, yang berada di kawasan industri.

Pesta itu menurut laporan dijadwalkan berlangsung pukul 21.00 sampai 04.00 dan puluhan orang berada di dalamnya ketika kebakaran terjadi.

Atapnya runtuh saat orang-orang meninggalkan lantai dua lewat tangga darurat menuju lantai satu. Deloach-Reed mencatat bahwa tidak ada sistem penyemprot air dalam bangunan itu.

Departemen Pemadam Kebakaran Oakland sepanjang malam mengunggah beberapa pesan di akun jejaring media sosial Twitter, termasuk yang muncul pada pagi hari yang menyatakan bahwa petugas pemadam kebakaran masih di lokasi kejadian dalam beberapa jam lagi untuk mematikan titik-titik api.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016