Bandung (ANTARA News) - Tim Evakuasi hingga Minggu pagi belum berhasil mengangkat dua gerbong Kereta Api (KA) penumpang "Serayu" yang terguling ke dalam jurang sedalam 20 meter di Desa Sukamaju, Kecamatan Hersamanah, Kabupaten Garut, Jabar, Sabtu dinihari kemarin.
Kepala Humas PT KAI Daop II Bandung, Sukendar Mulya, mengatakan, pekerjaan evakuasi masih difokuskan pada pembuatan rel baru yang berjarak lima meter sebelah selatan rel lama. Pembuatan rel itu untuk memudahkan kereta "crane" mendekati lokasi dua gerbong yang belum terangkat itu.
Kepada wartawan pada Minggu pagi, Sukendar menjelaskan, pengalihan rel sepanjang 100 meter itu harus dilakukan karena rel yang lama tidak bisa lagi dipergunakan setelah posisinya menggantung akibat tanah penyangga relnya longsor.
Sementara itu dua beco milik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tasikmalaya ikut berada di lokasi membantu proses evakuasi.
Sebelumnya, Sabtu pukul 15.00 WIB, petugas telah berhasil mengangkat satu gerbong KA Serayu nomor K3-9555, sedangkan dua gerbong yang belum berhasil dievakuasi itu adalah gerbong nomor K3-65143 dan K3-86502.
Gerbong yang sudah berhasil ditarik Sabtu kemudian ditarik ke stasiun terdekat yakni Stasiun Bandrek.
Kereta itu terangkat setelah tim evakuasi berjuang sejak pagi hari untuk mengangkat kereta yang posisinya tersender ke tebing yang longsor itu.
Sementara itu ketiga gerbong laninya yang juga anjlog dalam peristiwa itu, berhasil diangkat dan ditarik dari lokasi kejadian ke Stasiun Bumi Waluya.
Proses penarikan KA tersebut selain mengerahkan alat berat berupa gerbong crane dari Daop II Bandung dan gerbong sejenis dari Daop VI Yogyakarta.
Akibat belum pulihnya Jalur Selatan, maka sejumlah kereta seperti Argo Wilis, Mutiara Selatan, Turangga, Lodaya dan Ekspres Kahuripan, dialihkan melalui Jalur Utara melintasi Kota Cirebon sehingga diperkirakan mengalami keterlambatan tiba sekitar tiga jam.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007