Pada pertandingan yang disaksikan Presiden Joko Widodo dan 30 ribu suporter itu, timnas Garuda unggul lewat gol Hansamu Yama Pratama dan pinalti Boaz Solossa. Sedangkan gol Vietnam dicetak oleh Nguyen Van Quyet melalui titik pinalti.
"Pertandingan tadi sangat menarik. Dua tim sama-sama menyerang sejak awal. Saya bangga dengan perjuangan anak-anak pada pertandingan tadi," kata Alfred Riedl usai pertandingan.
Menurut dia, gol yang tercipta oleh Hansamu Yama pada menit tujuh merupakan buah skema yang direncanakan sejak awal. Melalui tendangan sudut yang merupakan salah satu upaya untuk mencetak gol, akhirnya keunggulan Indonesia mampu didapat.
Setelah unggul, kata pelatih asal Austria itu, permainan sebenarnya tetap berlangsung dengan menarik. Hanya saja ada ada gol balasan dan Vietnam pada menit 17 yang mengakibatkan kedudukan sama kuat menjadi 1-1.
Saat kondisi imbang, Andik Vermansah dan kawan-kawan sebenarnya terus menekan pertahanan anak asuh Nguyen Huu Thang, hanya saja upaya untuk kembali menambah gol masih tertahan hingga babak pertama usai.
Memasuk babak kedua, timnas Merah Putih meningkatkan serangan seperti yang diperagakan di babak pertama. Hasilnya, gol kembali tercipta melalui sang kapten Boaz Solossa setelah pemain belakang lawan melanggar Stefano Lilipaly di kotak terlarang.
"Memang setelah gol Boaz performa anak-anak mulai melemah sehingga kami harus mengganti beberapa pemain termasuk Boaz. Yang jelas, anak-anak bermain cukup bagus di sepanjang pertandingan," kata mantan pelatih timnas Vietnam itu.
Dengan kemenangan 2-1 ini maka akan dijadikan modal Kurnia Meiga dan kawan-kawan untuk menghadapi semifinal kedua di Hanoi, Vietnam, 7 Desember. Jika ingin lolos ke final, timnas Garuda harus kembali memenangkan pertandingan atau minimal meraih hasil seri.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016