Jepara (ANTARA News) - Kepala Syahbandar Jepara, Jawa Tengah, Suripto mengatakan aktivitas kapal motor penumpang yang melayani penyeberangan dari Kabupaten Jepara menuju Pulau Karimunjawa hingga kini masih aman, meskipun gelombang laut mulai meningkat,
"Ketinggian gelombang di laut Jepara saat ini mencapai satu meter, dibandingkan sebelumnya masih tergolong rendah dan aman untuk semua aktivitas di laut," ujarnya di Jepara, Sabtu.
Gelombang laut mulai meningkat terlihat sejak Jumat (3/12).
Khusus untuk kapal penyeberangan, kata dia, hingga ketinggian gelombang laut 2 meteran masih berani, terkecuali ketinggian gelombang 2,5 meteran untuk kapal Express Bahari yang melayani penyeberangan dari Jepara ke Karimunjawa tentu tidak diperbolehkan.
Pasalnya, lanjut dia, bobot kapal cepat tersebut cenderung ringan serta bodinya terbuat dari fiber.
"Berbeda dengan kapal siginjai dengan ketingggian gelombang 2,5 meteran masih berani karena faktor bobot kapal serta bodi kapal yang tidak terbuat dari fiber," ujarnya.
Meskipun demikian, izin berlayar tetap melihat kondisi riil di laut ketika gelombang laut tidak aman untuk aktivitas pelayaran tentu tidak akan diizinkan karena demi keselamatan semua pihak.
Sementara untuk nelayan, kata Suripto, ketinggian ombak yang mencapai 1 meteran masih bisa melaut.
"Hanya saja, ketika ketinggian gelombang lebih dari 1 meteran, nelayan dilarang melaut karena membahayakan keselamatan," ujarnya.
Untuk itu, dia menyarankan, para nelayan untuk waspada, mengingat ketinggian gelombang di laut saat ini sudah mencapai 1 meteran.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jateng, ketinggian gelombang laut pada Minggu (4/12) untuk perairan kepulauan Karimunjawa berkisar 0,1-1 meter dengan kecepatan angin 1-15 knot yang disertai hujan ringan.
Sementara ketinggian gelombang di perairan utara Jateng berkisar 0,1-0,75 meter dengan kecepatan angin antara 1-15 knot.
Pihak pengelola Kapal Express Bahari yang melayani penyeberangan dari Jepara ke Karimunjawa beberapa hari terakhir belum terlihat menyampaikan pemberitahuan bahwa aktivitas penyeberangan ditunda karena cuaca laut, seperti sebelumnya rutin menginformasikan kepastian keberangkatan kapal melalui media sosial.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016