Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan Bea Keluar (BK) periode bulan Desember 2016 sebesar 749,47 dolar AS per metrik ton, setelah memperhatikan berbagai rekomendasi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu, harga referensi produk CPO tersebut naik sebesar 6,24 dolar AS atau 0,84 persen dari periode November 2016 yang sebesar 743,23 dolar AS per metrik ton.
"Saat ini, harga referensi CPO menguat dan tetap berada di bawah ambang batas pengenaan BK di level 750 dolar AS. Untuk itu, pemerintah tetap mengenakan BK sebesar nol dolar AS per metrik ton untuk periode Desember 2016," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Dody Edward.
Penetapan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 79/M-DAG/PER/11/2016 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
BK CPO sebesar nol dolar AS per metrik ton untuk bulan Desember 2016 tercantum dalam Kolom 1 pada Lampiran I Huruf C, PMK 140/PMK.010/2016 sebesar USD 0/MT.
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada bulan Desember 2016 kembali turun. Harga referensi turun sebesar 198 dolar AS atau 7,41 persen, yaitu dari 2.772,60 dolar AS per metrik ton pada periode November 2016 menjadi 2.574,60 dolar AS per metrik ton pada Desember 2016.
Dengan penetapan tersebut, berdampak pada penetapan HPE biji kakao yang juga turun 193 dolar AS atau 7,8 persen, dari 2.478 dolar AS per meterik ton pada November 2016 menjadi 2.285 dolar AS per metrik ton pada Desember 2016.
Penurunan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan oleh menurunnya harga internasional komoditas tersebut. BK biji kakao untuk pertama kalinya sejak bulan Februari 2014 menyentuh besaran lima persen, yang tercantum pada kolom 2 Lampiran I Huruf B PMK 140/PMK.010/2016.
Pada periode-periode lalu, BK biji kakao stabil berada di besaran 10 persen.
Sementara untuk HPE dan BK komoditas produk kayu dan produk kulit tidak ada perubahan dari periode bulan sebelumnya.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016