New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena para investor mempertimbangkan laporan NFP (non-farm payroll) negara itu yang baru dirilis.
Laporan NFP merupakan indikator ekonomi utama bagi Amerika Serikat. Data ini mewakili jumlah pekerja yang dibayar di AS dikurangi pekerja dari sektor pertanian, pegawai pemerintah, pegawai rumah tangga dan karyawan organisasi nirlaba.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Jumat bahwa jumlah tenaga kerja NFP naik 178.000 pada November, dan tingkat pengangguran turun dari 4,9 persen pada Oktober menjadi 4,6 persen, tingkat terendah dalam sembilan tahun.
Namun laporan itu tidak seluruhnya positif. Departemen merevisi naik dengan penambahan pekerjaan pada September menjadi 208.000, tapi merevisi turun kenaikan pada Oktober. Peningkatan lapangan pekerjaan gabungan dalam dua bulan ini mencapai 2.000, lebih rendah daripada yang dilaporkan sebelumnya.
Selain itu, rata-rata penghasilan per jam untuk semua pegawai menurun tiga sen menjadi 25,89 dolar AS, menyusul kenaikan 11 sen pada Oktober.
Para analis mengatakan data NFP kuat tapi tidak spektakuler, mendukung spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Desember, tetapi mendorong keraguan tentang jalan kenaikan suku bunga pada 2017.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,27 persen menjadi 100,770 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0659 dolar dari 1,0657 dolar, dan pound Inggris naik menjadi 1,2712 dolar dari 1,2586 dolar. Dolar Australia menguat menjadi 0,7447 dolar dari 0,7418 dolar.
Dolar dibeli 113,74 yen Jepang, lebih rendah dari 114,02 yen di sesi sebelumnya. Dolar turun tipis menjadi 1,0108 franc Swiss dari 1,0111 franc Swiss, dan merosot menjadi 1,3290 dolar Kanada dari 1,3309 dolar Kanada, demikian Xinhua.
(UU.A026)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016