Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada (UGM) menjuarai Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) tahun 2016, yang digelar di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).
"Tim Roboboat dan beberapa komunitas mahasiswa lainnya telah dipersiapkan sejak awal tahun dengan koordinasi intensif bersama Subdit Kreativitas Mahasiswa," ujar Kasubdit Kreativitas Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan UGM, Ahmad Agus Setiawan dalam keterangan tertulis, Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, mahasiswa UGM berhasil menyumbangkan tidak kurang 600 medali hingga akhir tahun 2016 ini.
Catatan impresif tersebut memang belum bisa dikatakan sangat lengkap, namun cukup merepresentasikan besarnya potensi yang dimiliki oleh mahasiswa UGM dalam berbagai jenis kompetisi, katanya.
"Hal itu juga menegaskan bahwa mahasiswa UGM sangat kompetitif dan siap untuk bersaing dalam persaingan yang sesungguhnya di dunia global, khususnya di bidang Roboboat," terang Ahmad Agus.
Agus menjelaskan, UGM menerapkan paradigma pendekatan kepada mahasiswa berbasis sustainable development yang melibatkan mahasiswa dalam proses pembinaan.
Ia menambahkan, kinin mahasiswa tidak lagi hanya berpikir bagaimana menjadi juara dalam sebuah kompetisi, melainkan juga melakukan proses regenerasi untuk menyiapkan calon juara dalam inovasi pendidikan berikutnya.
Langkah awal yang dilakukan untuk mengaplikasikan konsep tersebut adalah dengan membentuk komunitas-komunitas lomba yang saat ini jumlahnya telah mencapai 20 komunitas, termasuk Roboboat, kata dia.
"Melalui komunitas tersebut, pembinaan dapat dilakukan secara terarah dan memiliki target yang jelas," tambah Ahmad Agus.
Tim Roboboat menjuarai Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) yang digelar di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), pada 28 November-1 Desember 2016.
Dalam perlombaan itu, UGM meraih juara pertama kategori electric remote control dan juara tiga kategori autonomus. KKCTBN merupakan kompetisi mahasiswa yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti untuk menumbuhkan kreativitas mahasiswa dalam mendesain rancang bangun kapal, merencanakan sistem penggerak, serta otomasi navigasi dalam mendukung kemampuan manuver mitigasi bencana.
Kompetisi ini diikuti 32 tim unggulan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti ITS, UGM, Universitas Telkom, PPNS, Universitas Diponegoro, dan Institut Teknologi Nasional Malang.
Pewarta: RH Napitupulu
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016