Jakarta (ANTARA News) - Seorang diduga calo tiket semifinal leg pertama Piala AFF 2016, Indonesia melawan Vietnam tertangkap tangan miliki 12 lembar tiket pertandingan tersebut.
Padahal, dalam pertemuan dengan para pewarta pada Kamis (1/12), PSSI sudah menyatakan pembelian tiket kategori tiga di GBK harus menyertakan KTP atau SIM dan maksimal pembelian empat tiket untuk satu orang, demi menghindari praktik calo.
Adapun pria diduga calo berusia paruh baya berkaca mata itu ditangkap oleh puluhan penggemar tim nasional Indonesia yang berada di lokasi pembelian tiket, Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat, dan diserahkan ke polisi yang berjaga di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Saya jual Rp250.000 per lembar. Sudah ada empat lembar tadi yang laku, ini sisanya," ujar Wahyudi di pos pengamanan Kemenpora.
Dia pun menjelaskan caranya bisa memiliki lebih dari empat tiket. Wahyudi mengatakan dia membayar empat orang "joki" untuk mengantre tiket.
Sebagai balas jasa, masing-masing orang itu dibayar Rp100.000. Karena sudah mengeluarkan modal, Wahyudi menganggap pekerjaan yang sudah dilakoninya selama 20 tahun itu tidak melanggar hukum.
"Saya tidak merasa menyalahi apapun. Saya beli ini pakai modal," ujar dia, sembari menambahkan bahwa dia memperkirakan ada sedikitnya delapan calo lain yang berkeliaran di lokasi pembelian tiket.
Selain Wahyudi, puluhan penggemar tim nasional yang kesal karena tidak mendapatkan tiket semifinal Piala AFF 2016 juga menangkap satu orang lain diduga calo. Namun, berbeda dengan Wahyudi, tidak ditemukan tiket pada pria berjaket hijau tersebut.
Untuk mengorek keterangan lebih lanjut, pihak kepolisian dari Polsek Tanah Abang pun membawa mereka berdua ke kantor polisi.
Praktik calo memang terjadi pada penjualan tiket semifinal leg pertama semifinal Piala AFF 2016 Indonesia melawan Vietnam yang ditandingkan di Stadion Pakansari, Cibinong Bogor.
Mereka memanfaatkan kesempatan setelah PSSI dan pihak penyelenggara lokal memutuskan menjual 10.000 tiket kategori tiga seharga Rp100.000 per lembar dalam bentuk fisik ("offline") setelah penjualan dari sistem daring ("online") kerap mengalami gangguan.
Antara sempat menemui satu orang calo di sekitar lokasi penjualan tiket ketika dia beraksi dan mengaku menjual tiket seharga Rp225.000. Walau dihargai lebih dari dua kali lipat harga normal, tiket itu cukup laku dibeli calon penonton laga tim nasional.
Mereka mengaku terpaksa membeli dari calo karena 10.000 tiket yang dijual di loket sudah habis sekitar dua jam setelah dibuka pada pukul 08.00 WIB.
Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016