"Ada sekitar 15-25 turis per bulan yang bersedia memberikan donasi terhadap pembuatan terumbu karang dengan metode biorock di Pemuteran, Kabupaten Buleleng," kata Komang Artika, Manajer Operasional, Biorock Center, di Pemuteran, Bali, Jumat.
"Kami akan berikan sertifikat Biorok Center kepada turis yang memberikan donasi untuk pelestarian terumbu karang di Pemuteran. Sertifikat ini dapat menjadi bukti bahwa mereka telah berpartipasi dalam pelestarian sumber daya laut dan pembangunan berkelanjutan," tambah Komang.
Nilai donasi yang ditawarkan sebesar Rp400.000 untuk menuliskan namanya paling banyak delapan huruf kemudian ditempel di struktur yang sudah ada di bawah laut Pemuteran. "Selama dua tahun, kami akan kirimkan fotonya kepada donatur perkembangan namanya yang tumbuh menjadi terumbu karang," kata Komang, yang kini telah mengelola Biorock Homestay.
Pemuteran merupakan salah satu kawasan wisata Bahari yang terkenal. "Mayoritas turis yang datang adalah dari negara-negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Perancis, juga turis Amerika, Jepang dan China," kata Nyoman Sutrisna, Kadinas Pariwisata Buleleng.
Pada awal dekade 2000an, wisata bahari pemuteran merosot tajam karena terumbu karang rusak dan hancur akibat penangkapan ikan yang merusak lingkungan dengan menggunakan bom. Semenjak tahun 2005, mulai dibangun terumbu karang dengan metode biorock.
Pembangunan terumbu karang dengan metode biorock adalah pembuatan terumbu karang dengan struktur besi yang dialiri listrik arus lemah (menggunakan aki) dimana proses pembuatan karangnya menjadi lebih cepat dari biasa.
Pembuatan terumbu karang dengan Biorock di Pemuteran berhasil. Di bawah laut pesisir pantai pemuteran kini banyak tumbuh terumbu karang dan ikan, terutama ikan hias, sehingga membuat daya tarik Wisman terutama dari Eropa.
Akibatnya di Pemuteran kini tumbuh banyak resort, hotel, penginapan, cafe dan restoran, dive center dimana pemilik dan pengelolanya adalah masyarakat pesisir pantai Pemuteran. "Jadi donasi turis atas pertumbuhan terumbu karang sangat membantu masyarakat pesisir pantai pemuteran," kata Kadinas Pariwisata Nyoman Sutrisna.
Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016