Athen (ANTARA News) - Ribuan pengungsi dan imigran akan direlokasi ke dalam ruangan dari kamp tenda di Yunani karena suhu turun di bawah nol derajat, kata badan pengungsi PBB, Kamis (01/12).
Operasi relokasi dimulai pada Rabu di kaki bukit Olympus yang tertutup salju, gunung tertinggi Yunani, untuk memindahkan sekitar 1.000 anggota dari minoritas Yazidi Irak, kata juru bicara UNHCR Roland Schoenbauer.
"Persiapan mengalami keterlambatan, jadi sekarang (kami) harus bergegas," katanya kepada AFP.
Komunitas Yazidi, sebagian besar dari mereka anak-anak, dibawa ke hotel-hotel dan apartemen setempat yang disewa dengan dana UNHCR yang sudah menyediakan tempat berlindung bagi sekitar 18.500 orang di negara tersebut.
Ada lebih dari 60.000 pengungsi dan imigran terjebak di Yunani setelah Uni Eropa dan negara-negara Balkan di utara menutup perbatasan mereka hampir setahun lalu.
Sebagian besar dari mereka mengajukan suaka untuk mencegah deportasi mereka ke Turki dan sudah tinggal di kamp-kamp tersebut selama beberapa bulan, tempat akomodasi dan sanitasi disediakan, terutama di pulau yang berbatasan dengan Turki.
Pekan lalu, seorang nenek asal Irak dan cucunya yang berusia enam tahun meninggal di tenda mereka karena ledakan tabung gas di kamp Pulau Lesbos, Moria, sementara putrinya dan satu anak lainnya mengalami luka bakar parah.
"Saya takut kita akan menghadapi kecelakaan lainnya," kata Achilleas Tzemos, koordinator Moria untuk badan amal Prancis Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres /MSF), kepada harian Avgi.
"Ketika hujan turun, (para pengungsi) jadi kebasahan. Saat tidak hujan, mereka kemungkinan mendapat luka bakar," katanya, demikian seperti dikutip dari laporan AFP. (mr)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016