Barisan sekitar 100 pemudi yang mengenakan atribut ungu itu terlihat mencolok karena mereka juga membawa perlengkapan kebersihan seperti kantong sampah, sapu lidi, sapu ijuk, dan serokan sampah berwarna senada.
Yel-yel kompak mereka membuat orang-orang mengabadikan aksi mereka menggunakan telepon masing-masing. Tak sedikit yang melontarkan pujian pada mereka.
"Tetap semangat ya!" kata seorang ibu sembari memberikan sebotol air mineral pada para hijaber ungu.
Rombongan yang kompak membawa ransel dan topi caping diwarnai merah putih itu berjalan kaki dari Pesantren Miftahul Huda 2 di Ciamis demi mengikuti doa bersama di Monas.
"Jalan kaki dari hari Senin, perjuangan sekali," kata Sri Kurniawati (19) pada ANTARA News.
Sri mengatakan rombongannya beristirahat di pesantren-pesantren yang mereka lewati dalam perjalanan seperti Tasikmalaya, Garut, Malangbong hingga Bandung.
"Kami memang ingin bersih-bersih di sini," Sri mengemukakan alasan di balik perlengkapan yang dibawa teman-temannya.
Meski datang dengan berjalan kaki, mereka berencana pulang ke pesantren mengendarai bus usai doa bersama, tentu itu dilakukan setelah mereka selesai bersih-bersih di Monas.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016