Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak menguat sebesar 16 poin menjadi Rp13.534, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.550 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa laju inflasi November 2016 yang masih terjaga di level rendah menjadi salah satu sentimen positif dari dalam negeri.
"Inflasi yang stabil merupakan salah satu gambaran keberhasilan pemerintah dalam melaksanakan kebijakan-kebijakannya yang telah dikeluarkan," katanya.
Badan pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada November 2016 mencapai 0,47 persen, inflasi Januari-November 2016 mencapai 2,59 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 3,58 persen.
Ia menambahkan bahwa harga minyak mentah dunia yang meningkat, secara umum juga mendorong kenaikan harga komoditas lainnya dan berpengaruh positif pada mata uang domestik.
Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Kamis (1/12) sore ini berada di posisi 49,86 dolar AS per barel, naik 0,85 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 50,47 dolar AS per barel, menguat 8,82 persen.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.582 dibandingkan Rabu (30/11) Rp13.563.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016