Antusiasme warga dari sejumlah kota di Tiongkok untuk berwisata ke Kepri sangat tinggi. Pihak pemerintah Kepri memang sudah bekerjasama dengan sejumlah biro perjalanan wisata di Tiongkok untuk mendatangkan wisman ke Kepri."

Batam (ANTARA News) - Penerbangan internasional Citilink dari Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang ke Tiongkok yang akan mulai dibuka pada 17 Desember 2016 mendapat sambutan positif wisatawan Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Tiket tiga penerbangan hari pertama sudah habis terjual. Rute ini disambut baik wisatawan negara tersebut," kata Area Manager Citilink Sumatera-Kalimantan R Hendra Jayasubakti di Batam, Kamis.

Ia mengatakan rencanannya rute Tanjungpinang-Tiongkok akan dilayani tiga kali sehari dengan pesawat Airbus A320-200 berkapasitas 180 penumpang.

"Antusiasme warga dari sejumlah kota di Tiongkok untuk berwisata ke Kepri sangat tinggi. Pihak pemerintah Kepri memang sudah bekerjasama dengan sejumlah biro perjalanan wisata di Tiongkok untuk mendatangkan wisman ke Kepri," kata dia.

Penerbangan dari sejumlah kota di Tiongkok ke Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang dan sebaliknya, kata dia, akan ditempuh sekitar empat sampai lima jam.

"Untuk penerbangan Tanjungpinang ke Tiongkok pesawat akan transit isi bahan bakar di Hang Nadim Batam. Namun dari Tiongkok ke Tanjungpinang tidak transit lagi di Batam," kata Hendra.

Hal tersebut mengingat fasilitas di pengisiaan bahan bakar pesawat di Tanjungpinang belum sebesar di Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Selain itu, Hang Nadim juga memiliki landas pacu hingga 4,025 kilometer yang memungkinkan pesawat A320-200 Citilink mampu lepas lndas dengan sempurna meski membawa bahan bakar penuh.

Untuk tahap awal ada tujuh kota di wilayah Tiongkok yang akan dilayani Citilink secara bergantian. Secara bertahap akan menjadi 19 kota.

Tujuan lain yang tengah diincar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke sejumlah wilayah di Provinsi Kepri adalah Korea. Namun hingga kini belum ada pembukaan penerbangan dari Batam atau Tanjungpinang.

Wistawan asing dari dua negara Asia Timur tersebut ke Indonesia dalam beberapa tahun terkhir mengalami peningkatan. Hal tersebut yang dimanfaatkan Provinsi Kepri meningat sebelumnya wisatawan masuk ke Kepri melalui Singapura.

Pewarta: Larno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016