La Union, Kolombia/Chapeco, Brasil (ANTARA News) - Salah seorang dari enam korban selamat dari pesawat BAe 146 buatan BAE Systems Plc yang membawa tim sepak bola Brasil Chapecoense namun jatuh menabrak gunung di Kolombia Senin tengah malam lalu mengaku dia selamat karena tidak panik dan mengikuti prosedur keselamatan penerbangan.
Korban selamat yang tak lain adalah teknisi penerbangan dan warga Bolivia bernama Erwin Tumiri itu mengaku ketat menuruti prosedur keselamatan penerbangan, ketika yang lain malah panik.
"Banyak penumpang yang bangkit dari kursinya dan berteriak-teriak. Saya sendiri menempatkan tas di antara dua kaki saya dan mengambil posisi membungkuk seperti direkomendasikan (petunjuk keselamatan terbang)," kata dia kepada Radio Caracol, Kolombia.
Sementara itu pramugara Ximena Suarez yang juga korban selamat, mengungkapkan lampu pesawat mati sekitar satu menit sebelum pesawat menabrak gunung.
Salah satu dari tiga pemain Chapecoense yang selamat dari tragedi ini. kiper cadangan Jackson Follmann, telah pulih setelah kaki kanannya diamputasi.
Sebaliknya, bek Helio Neto, masih dalam perawatan intensif karena trauma akut pada tengkorak, rongga dada dan paru-paru. Rekannya sesama bek, Alan Ruschel, harus menjadi bedah tulang belakang.
Suarez dan Tumiri terguncang namun tidak dalam kondisi kritis, sedangkan wartawan Rafael Valmorbida masih berada dalam perawatan intensif akibat patah tulang rusuk yang merenggut satu paru-parunya, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016