"Menurut saya tidak ada indikasi ke arah sana. Saya agak kurang paham mengapa muncul isu seperti ini," kata Ulil usai diskusi bertajuk "Pancasila dan Kebangsaan Kita" di Jakarta, Rabu malam tadi.
Dia menilai tidak ada indikasi yang sungguh-sungguh mengarah ke makar. "Ya paling demonstrasi saja. Selebihnya menurut saya tidak ada," kata pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) ini.
Ulil menilai sekarang ini pemerintahan Presiden Joko Widodo berada pada posisi yang kuat secara politik karena partai-partai sudah bisa dibujuk menjadi bagian dari kekuatan pemerintah.
"Ada ancaman dari kelompok fundamentalis, tetapi itu sudah dari dulu, dari zaman pemerintahan sebelumnya juga sudah ada kelompok jihadis. Kelompok ini dari dulu bermimpi mengubah pemerintahan Indonesia," kata dia.
Ulil mengatakan bahwa mungkin saja kaum jihadis memanfaatkan demonstrasi, tetapi dia tidak melihat mengarah ke makar. "Menurut saya everything is controlled. Sehingga tuduhan makar agak di luar konteks," kata dia.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengaku mendapat informasi ada "penyusup" di balik aksi demo yang kabarnya akan menduduki gedung parlemen.
"Kalau itu bermaksud untuk menjatuhkan atau menggulingkan pemerintah, termasuk pasal makar," ujar Tito di Jakarta, Senin (21/11).
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016