Meluncurkan layanannya dengan konvoi mobil bertempelkan media iklan, Sticar mengajak pemilik kendaraan roda empat mengubah mobilnya menjadi “billboard” berjalan.
Chief Executive Officer (CEO) Sticar, Gede Rio, mengatakan bahwa setiap pengemudi yang bergabung ke Sticar, mobilnya akan dipasangi iklan suatu brand/produk, yang dikelola oleh Sticar.
Dengan begitu, pengemudi mendapatkan uang dari setiap kilometer yang ia tempuh bersama iklan Sticar. “Di situ, Sticar punya teknologi pengukuran dan tracking yang real time,” kata Rio.
Dengan teknologi itu, pengiklan dengan mudah bisa mengukur dan mengelola kampanye iklan yang terintegrasi online dengan pengemudi di jalanan. Bagi pengemudi yang telah bergabung dengan Sticar juga bisa memantau aktivitasnya, termasuk jarak tempuh, melalui aplikasi mobile yang disediakan Sticar.
Sticar, kata Rio, menyediakan model bisnis baru dalam periklanan luar ruang, dibanding iklan-iklan sejenis yang sudah ada sekarang seperti banner, papan reklame, mobil branding, iklan pada badan kereta dan bus, maupun media digital seperti video tron.
“Hadirnya Sticar beserta teknologi pengukuran dan tracking itu, menjadi inovasi media periklanan luar ruang di Indonesia,” katanya menjelaskan.
Selain menawarkan inovasi beriklan, Sticar yang digawangi oleh anak-anak muda, dan ingin menjadi solusi atas keterbatasan pilihan media luar ruang di Indonesia.
Sticar juga ingin memberi warna baru bagi dunia periklanan digital.
Pewarta: Suryanto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016