Yogyakarta (ANTARA News) - Mbah Marijan (79) jurukunci Gunung Merapi tidak mau mengomentari pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono X yang tidak mau lagi menjabat gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk periode mendatang. "Saya tidak tahu masalah itu, karena urusan itu urusannya pemerintah," katanya ketika ditemui ANTARA News di rumahnya di Kinahrejo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu sore. Ketika ditanya apakah nanti akan ada perubahan apabila gubernur DIY bukan Sultan HB X, ia yang menggunakan bahasa Jawa diselingi bahasa Indonesia itu hanya mengatakan, biasa saja. Saat ditanya biasa yang bagaimana, Mbah Marijan menegaskan lagi, pokoknya biasa saja. Namun, ia kemudian mengatakan, meskipun nanti Sultan HB X tidak lagi menjabat gubernur DIY, tetapi Sultan tetap menjadi Raja Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (Keraton Kasultanan Yogyakarta). Ketika disinggung kenapa Mbah Marijan ikut hadir pada acara Pisowanan Agung (kunjungan menghadap raja) di Pagelaran Keraton Yogyakarta, 17 April lalu, ia enggan menjawab. Dia hanya mengatakan dirinya langsung pulang begitu acara `Pisowanan Agung` selesai. Mbah Marijan yang mengenakan baju batik dan kain sarung saat ditemui di rumahnya yang hanya berjarak sekitar lima kilometer dari puncak Gunung Merapi itu, kemudian bergegas untuk persiapan pergi melayat salah seorang saudaranya yang meninggal dunia. Padahal, di serambi rumahnya sudah banyak tamu yang mengantre untuk menemui jurukunci Gunung Merapi ini. Aneka macam makanan dan minuman serta sebuah buku tamu tampak tersedia di meja di ruang tamunya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007