Jakarta (ANTARA News) - Negara-negara di kawasan ASEAN diminta untuk membentuk federasi-federasi cabang olahraga demi meningkatkan prestasi atlet di tingkat dunia.
"Seharusnya semua cabang-cabang olahraga itu punya federasi di tingkat ASEAN, seperti misalnya Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF), Federasi Karate Asia Tenggara (SEAKF)," ujar perwakilan Musyawarah Pejabat Senior Bidang Olahraga ASEAN (SOMS) Ahmad Shapawi kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Ahmad melanjutkan, keberadaan federasi-federasi olahraga tingkat ASEAN dapat meningkatkan komunikasi para praktisi. Pertemuan-pertemuan itu yang diharapkan bisa menghasilkan rencana-rencana pengembangan kemampuan atlet, salah satunya dengan kompetisi.
"Kompetisi harus digalakkan demi meningkatkan prestasi," tutur Ahmad, yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Dewan Olahraga Nasional Malaysia.
Dalam praktiknya, Ahmad mencontohkan olahraga bulu tangkis. Keberadaan turnamen-turnamen tingkat dunia seperti Indonesia Open, Malaysia Open, dan Thailand Open telah membuka kesempatan munculnya bibit-bibit unggul kelas dunia dari negara-negara ASEAN.
Walau cabang olahraga badminton belum memiliki federasi tingkat ASEAN, kompetisi-kompetisi internasional membuat olahraga tepok bulu itu bisa berkembang dan memunculkan jago-jago baru, tidak hanya dari Indonesia dan Malaysia, dua negara yang menguasai cabang tersebut di kawasan Asia Tenggara selama puluhan tahun.
"Saat ini Thailand sudah mulai diperhitungkan di dunia bulu tangkis, Vietnam juga muncul meski masih sesekali. Namun itu pertanda bagus," kata Ahmad.
Selain itu, adanya federasi cabang-cabang olahraga di ASEAN dengan berbagai kompetisi tingkat kawasan juga diyakini bisa meningkatkan prestasi negara-negara ASEAN di kejuaraan multicabang tingkat dunia, Olimpiade.
Sebab, berkaca dari Olimpide 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, hanya enam dari 10 negara anggota ASEAN yang bisa menyumbangkan medali, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
"Negara-negara ASEAN bisa mulai fokus pada olahraga yang tidak terlalu bergantung pada keunggulan bawaan fisik, misalnya angkat berat dan senam. Ini digalakkan, perbanyak kompetisi di mana negara-negara ASEAN bisa bersaing di dalamnya," ujar Ahmad.
Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016