Jakarta (ANTARA News) - JOOX menjadi layanan musik streaming paling banyak digunakan pendengar di Indonesia, berdasarkan studi lembaga McKinsey.
"Kami ingin membuat musik legal, mudah diakses dan nyaman," kata Direktur Senior Tencent Benny Ho saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (30/11).
JOOX digunakan oleh 34,7 persen pendengar layanan streaming di Indonesia, diikuti oleh Soundcloud sebanyak 10,2 persen.
Langitmusik dan Spotify masing-masing berada di angka 10,1 persen dan 9,8 persen dalam studi berjudul "The Rise of music streaming in Asia" tersebut.
Survei itu mencatat 98,4 persen pengguna mengakses JOOX melalui ponsel dan menghabiskan 72 menit per hari untuk mendengarkan musik.
Aplikasi tersebut paling banyak digunakan dalam platform Android (78 persen) sedangkan iOS menyumbang 20 persen.
Hanya 2 persen mengakses JOOX dari website.
Lebih dari separuh pengguna JOOX (55 persen) berada di Jakarta, 12 persen lainnya berada di Jawa Timur, dan 3 persen d Sumatera Utara, dikutip dari data internal perusahaan asal China tersebut.
Kemudian, 6 persen penggunanya berada di wilayah lain Pulau Jawa, 4 persen di Bali dan 20 persen berada di wilayah lainnya.
Layanan streaming tersebut paling banyak didengar oleh pengguna berusia 18-24 (48 persen) dan kurang dari 18 tahun (30 persen).
Benny menyatakan mereka berusaha memberikan konten yang berbeda. Selain mendengarkan, JOOX berupaya agar penggunanya mendapat bacaan tentang musik, seperti profil musisi serta menonton video wawancara dengan musisi.
Selain Indonesia, JOOX yang meluncur pada Januari 2015 juga populer di Thailand, Hong Kong dan Malaysia.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016